04 Maret, 2008

Dongeng Si Kancil

By anakpatirsa - Posted on Juli 19th, 2007

SEORANG
psikolog sosial, David McClelland dalam artikel The Need for Achievement mengungkapkan kalau dongeng dan cerita anak memiliki fungsi lain selain daripada sekedar membawa pesan moral. Ia menemukan bahwa dongeng sebelum tidur mempengaruhi nasib sebuah bangsa.

McClelland melihat ada negara tertentu yang rakyatnya bekerja keras untuk maju, dan ada juga negara yang rakyatnya hidup santai. Sebagai contoh, ia mengambil Inggris dan Spanyol. Dua negara ini sama-sama dua negara raksasa kaya raya pada abad ke-16. Tetapi kemudian Inggris semakin besar sedangkan Spanyol semakin lemah.

Dalam penelitiannya, McClelland menemukan dongeng dan cerita anak Inggris abad ke-16 mengandung 'virus' yang menyebabkan pembaca atau pendengar terjangkit penyakit The need for Achievement (Kebutuhan Berprestasi) yang kemudian terkenal sebagai n-Ach. Sedangkan cerita dan dongeng Spanyol justru meninabobokan rakyatnya.

Psikolog ini, dengan bantuan beberapa ahli yang netral, menemukan puisi, drama, pidato penguburan, kisah epik di Inggris ternyata menunjukkan optimisme yang tinggi, keberanian untuk mengubah nasib, dan sikap tidak cepat menyerah. Cerita-cerita seperti ini dianggap memiliki nilai n-Ach tinggi. Lalu ia juga menemukan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi selalu didahului oleh The Need for Achievement yang tinggi dalam karya sastra masa itu.

Ketika bergerak lebih jauh, mengumpulkan 1300 dongeng dan cerita anak dari berbagai negara era tahun 1925 dan 1950, ia mendapati cerita atau dongeng yang mengandung nilai n-Ach tinggi selalu diikuti pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara itu dalam kurun waktu 25 tahun kemudian.

Menarik, apalagi ketika Ismail Marahimin yang mengutip McClelland dalam makalahnya yang berjudul "Pembekalan pada Bengkel Penulis Cerita Anak" mempertanyakan dongeng kancil yang sangat populer di negeri ini. Dosen Fakultas Sastra UI ini menyatakan (dengan sedikit ragu) bahwa di dalam hati kecilnya, ia merasa dongeng inilah salah satu penyebab mengapa bangsa kita tidak bangkit-bangkit dari keterbelakangannya.

Ya, di negara ini kebanyakan orang selalu berusaha licik-licikan, persis seperti kancil.

(Sumber: Teknik Menulis Cerita Anak. Bab: "Pembekalan pada Bengkel penulis cerita anak", penerbit PinkBooks)

***

Ketika membaca buku ini saya tertarik dengan Artikel The Need for Achievement sehingga mencarinya di internet. Sepertinya artikelnya terlalu berat untuk otak saya. Jadinya saya merasa lebih bisa memahami apa yang ditulis oleh Ismail Marahimin.

Lalu apakah yang populer di negeri ini hanya cerita kancil? Pergilah ke toko buku, dan lihat cerita anak-anak yang dipajang. Carilah n-Ach dari cerita-cerita itu.

sumber: http://www.sabdaspace.org/dongeng_si_kancil

Tidak ada komentar: