04 Juni, 2008

Stadion Piala Eropa 2008 (6)

Stadion Wals-Siezenheim
foto: european2008.net

WALS Siezenheim yang berlokasi di Kota Salzburg, Austria, merupakan kandang bagi klub Red Bull Salzburg. Stadion yang dibangun ulang dan dibuka kembali pada 2003 ini dulunya bernama Bullen-Arena.

Awalnya stadion ini hanya berkapasitas 18.200 tempat duduk dan tentu saja terlalu kecil untuk penyelenggaraan event sebesar Piala Eropa. Akhirnya setelah dibangun ulang kapasitas tempat duduknya dibengkakkan menjadi 30.000.

Wals Siezenheim akan menjadi tuan rumah bagi tiga pertandingan dari Grup D. Pertandingan Yunani vs Swedia, Yunani vs Spanyol, dan Yunani vs Spanyol akan dilangsungkan di stadion ini.

Stadion ini terletak tepat di sebelah Bandara Salzburg. Wals Siezenheim juga dirancang untuk menjadi sebuah taman rekreasi yang lengkap. Berbagai arena aktivitas santai seperti trek untuk fitness dan joging, taman bermain, hingga restoran tersedia di sini.

Kota Salzburg sangat identik dengan sosok Wolfgang Amadeus Mozart. Di kota ini, Mozart terlahir dan mulai meniti karirnya sebagai komponis lagu klasik termahsyur dunia.

Di sebuah rumah di Getreidgasse nomor 9, pada 27 Januari 1756, seorang Mozart lahir. Mozart kecil adalah anak dari pasangan Leopold dan Anna Maria Pertl Mozart.

Leopold adalah seorang komponis tak terkenal yang bergabung dengan kelompok orkestra lokal. Leopold-lah yang pertama kali mengenalkan musik kepada Mozart kecil, juga kakak perempuannya, Maria Anna.

Keluarga kecil Mozart sempat meninggalkan Salzburg pada tahun 1762. Tahun 1773 atau 11 tahun kemudian, keluarga Mozart akhirnya kembali menetap di kota itu. Mulai saat itulah Mozart, waktu itu baru 17 tahun, mulai menulis karya-karya yang mendapat pengakuan publik.

Mozart meninggal dunia dan dimakamkan di Wina pada 5 Desember 1791. Sebagai kenangan atas Mozart, rumah tempatnya dilahirkan dan tinggal hingga menjelang dewasanya tersebut kini menjadi salah satu obyek wisata di Salzburg.

Salzburg menggelar peringatan 250 tahun kelahiran Mozart pada 27 Januari 2005. Kala itu, 35 gereja di Salzburg serentak membunyikan loncengnya pada pukul 8 malam. Sejumlah acara terkait Mozart lainnya juga digelar sepanjang tahun di Salzburg.

Selain terkenal dengan Mozartnya, Salzburg adalah sebuah kota yang tenar dengan peninggalan sejarah berupa bangunan-bangunan tua dengan arsitektur bergaya Barok. Pada tahun 1997, bangunan-bangunan di wilayah Kota Tua Salzburg itu dimasukkan dalam daftar 'Situs Peninggalan Dunia UNESCO.

Di bidang olahraga, Salzburg memiliki kebanggaan dalam klub sepakbola Red Bull Salzburg. Saat masih bernama Casino Salzburg, klub tersebut pernah melaju hingga ke final Piala UEFA tahun 1994 (kalah dari Inter Milan).

Red Bull Salzburg bermarkas di Stadion Wals-Siezenheim. Stadion yang baru dibangun pada tahun 2003 itu berkapasitas 30 ribu kursi dan akan dipakai sebagai tempat pergelaran tiga pertandingan Grup D Euro 2008.

Salzburg merupakan kota yang hebat. Selain atmosfirnya yang menyenangkan, kota dengan
jumlah penduduk sekitar 150 ribu orang tersebut sangat tentram dan tenang. Pasalnya, Salzburg memiliki pemandangan memesona karena didominasi pegunungan yang dikitari
danau. Tak mengherankan jika kota ini bakal jadi salah satu tuan rumah Piala Eropa 2008 yang akan menyisakan kenangan manis bagi tiga negara yang berlaga di sana, yakni Yunani, Swedia, Rusia dan Spanyol.

Berbicara tentang budaya, masyarakat Salzburg terkenal suka menolong, terutama bagi para pendatang. Fanatisme kedaerahan tak terlalu kental karena lingkungan mereka sangat terbuka.

Ini pun tertular ke dunia sepakbola. Salzburg bisa menjadi surga untuk tim tamu karena jika mereka (tamu,red) bisa menampilkan permainan indah dan menakjubkan, maka dukungan dengan sendirinya datang dari suporter tuan rumah.

Karena suasana Salzburg yang merupakan kota terbesar keempat di Austria sangat kondusif, maka walikota Dr Heinz Schaden sangat antusias menyambut penunjukkan Salzburg sebagai tuan rumah Piala Eropa. Dia berjanji, kota kelahiran Mozart itu akan memberikan kesan yang takkan terlupakan.

"Saya benar-benar senang ketika tahu bahwa Salzburg mendapat kesempatan untuk menjadi
turnamen akbar seperti Piala Eropa. Menyusul kesuksesan Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006 lalu, saya berharap Piala Eropa di Austria dan Swiss juga bisa sukses. Dengan alasan itu, saya ingin melihat pertandingan yang hebat dan penuh persahabatan sehingga berkesan bagi para pemain dan fans," ungkap Schaden kepada euro2008.com.

Untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi para penonton saat menyaksikan duel, panitia turnamen di kota ini juga akan menyediakan layar lebar di sektor penonton. Mereka ingin meniru apa yang sudah dilakukan di Jerman.

sumber: euro/antara

Tidak ada komentar: